Kamis, 25 Maret 2010

Fatrik-senpai

Pssstt... Hari ini ku bakal membahas tentang seorang manusia (iya lah masa' setan) yang memberi banyak sumbangan akhir ini (LSM kaliii...) Ok kita mulai

Nama: Fatrik Marundau
Usia: Tahun ini menginjak 27 tahun
Pendidikan: Sedang mengenyam magister konseling di salah satu univ solo
Pekerjaan: Bergelut dalam sebuah LSM di Jogjakarta
Tinggi: lebih pendek daripadaku pastinya '>'
Skill: Aikido, basket, bisa main gitar.
Ability: Cuek n stay flow
Weapon: Bible
Friend: YHWH
Kegiatan: Membimbing "adik-adiknya" ke jalan yang lebih benar

Kenapa seorang Fatrik Marundau?
Pertama, karena dia adalah KAMBING (kakak pembimbing) rohaniku yang mengajariku banyak hal, seperti mencuci misalnya. Dia adalah *mungkin* salah satu dari 10 orang paling berpengaruh dalam hidupku.

Keduax Gan, karena ku pingin meninggalkan sesuatu untuk mengingat dirinya. Yah kan gak selamanya ku bakal berdomisili dijogjakarte. Mari mulai mendefinisi semoga tidak salah dan merusak nama baik orang *AMIN*

K Fatrik ini tinggal didekat LSM dimana ia bekerja, luas kosnya sekitar 4x kosku. Disana ada... *argghhhh* Televisi. Orangnya kalem tapi asyik diajak ngobrol kalo sama orang yang deket. Tapi secara pribadi aku *glek* agak takut ngomong sama beliau karena:
  • Beda usia, rasanya dia is sooooo expert then me (minder?)
  • Terasa makin bingung kalo bertanya sesuatu
  • Kadang merasa di-judge, ok kadang itu perlu juga
  • Merasa kurang dekat

Shikashi... he still awesum, ada hal positif yang kuambil darinya:
  • jangan terlalu terburu-buru
  • sabar
  • lemah lembut
  • rendah hati
Kenapa dipanggil fatrik-senpai?
Karena kiblatku kan ke Jepang jadinya yah mari menganut Ke-Jepang-an walau aku sendiri tidak memanggilnya begitu. Kak fatrik adalah pelarianku pertama saat aku sakit, pelarian pertama kalau bingung harus apa dan sedang merasa apa. ok, reaksinya kadang tidak terduga dan nyeremin. But one moar important thing... he is reliable.

And finally, I can write it. Ok banyak bolongya, nanti kapan-kapan tambal deh *kapan tau* Btw, ada lagu keren yang ku dapet 2 minggu lalu judlunya Gee lagu korea dengan koreo yang karena banget >.<

Dah ah~~~

By Myself - Tiffany(English Translation)

please, just pass by pretending like you don't see me
please, don't even give me a glance
in the days that are like the sandy winds
don't give anything to me

folding away my one heart
hiding my one tear
like it's the first time we've seen each other, like we're strangers
just pass by. it has to be like that.

by myself, i say my love, send away my love
in the folds of the lonely accumulated memories, the tears hang

even if you're far away, i hope that you'll be happy
i bury my love deeply within my heart

in the next world, when we are born
then, we'll look at each other face to face
let's be born so that we don't lose weakly in front of fate again

so that i may be a flower in front of you
i'll sing a song for you
as one's girl, as one man's lover
i want to always live by your side

by myself, i say my love, send away my love
in the folds of the lonely accumulated memories, the tears hang

even if you're far away, i hope that you'll be happy
my love, deeply within my heart...

though it hurts, though it will hurt, i will never cry
because there is no such thing as farewell in my love

when this life ends, in the next world, us two
let's love, for sure. let's love, for sure.
us two.

Jumat, 19 Maret 2010

Sorrowful Memory


Ada seorang anak kecil yang berusaha dewasa. Mencari tahu apa makna hidup sesungguhnya, mencari tentang arti menjadi dewasa. Dirinya mencoba bertahan, dalam dirinya telah tertanam bahwa penderitaan adalah bagian dimana ia dapat menjadi dewasa. Tetapi ada hal yang tak bisa dilakukannya, tetap saja ada hal yang tidak dimengerti olehnya, tetap saja ia ingin melarikan diri dari tatapan orang lain yang membuatnya tak nyaman. Tatapan yang membuat dirinya seolah sekecil marmut yang dapat terinjak jika luput dari pandangan.

Dirinya belajar bahwa dunia tidaklah seindah warna pelangi dan tidak semanis es krim strawberi favoritnya. Dirinya terus berusaha tak membuat seorang kecewa, melukai diri sendiri dan menyalahkan dirinya terasa seperti hobi yang semakin menjerumuskannya. Dirinya kecanduan. Kecanduan dengan rasa sakit yang berkelanjutan, yang berputar bagai spiral yang kontradiktif. Menyukai sekaligus membenci. Terkadang ia terduduk diam dalam lumpur hitam, terkadang ia berlari ke segala arah tanpa tujuan yang jelas, dan kadang kala ia memburu seperti tak pernah puas.

Dalam benaknya dunia adalah taman bermain dengan ribuan perangkap didalamnya. Dipenuhi hewan liar yang siap memangsa siapa pun yang lengah dan tak berdaya. Dirinya begitu ketakutan sehingga ia memutuskan untuk tetap setegar karang. Begitu takutnya sehingga ia memakai topeng dibelakang kepalanya dan memasang mata keempat dipunggungnya. Namun, semakin ia berjaga semakin takutlah ia. Si anak kecil berlari, auman rimba memaksanya dewasa sesuai apa yang ada dibenak si anak. Mencabik sang anak hingga robek dagingnya dan mengeluarkan darah tetapi ia terus berlari dalam sakit dan tangisnya.

"Aku ingin dewasa, Aku ingin menjadi kuat agar Aku tak perlu takut dan cemas lagi. Supaya aku dapat hidup tanpa tergantung di pohon yang menaungiku."

Sang anak kecil terdiam. Luka telah menusuk jantungnya dengan sangat parah menyebabkan kerusakan fatal sehingga darah yang masuk ke otak menjadi berkurang. Ia tak mampu berpikir, yang ia lakukan hanya terdampar disudut kota yang ramai. Berharap dapat tidur nyenyak malam ini. Sedikit demi sedikit lukanya membusuk tak terobati, ia bahkan tak merasakan lagi dimanakah luka itu. Pikirannya menjadi kosong. Lelah. Tak mampu terlelap, yang ada hanya memori menakutkan tentang hutan kecil yang menyita pikirannya. Melahap hatinya.

Anak itu berlari. Terus hingga mencapai titik nadir diujung pagi. Dan ia masih tertidur. Dengan cepat matahari menyelimuti tubuhnya, membakar luka yang tak dapat lagi dirasakannya. Luka yang membusuk seiring berjalannya waktu. Dia terjatuh. Tenggelam di dasar danau yang masih bernafaskan hawa dingin. Ia tertekan dalam arus tidal menyesakkan selama beberapa menit lamanya. Namun, berarti seribu tahun baginya sebelum akhirnya ia tiba di tepian meraba-raba dataran dan diam di situ. Terlelap.

Kamis, 18 Maret 2010

Hutan kecil

Ditengah hutan ini aku terlelap
Berputar-putar... Gelisah menantikan pagi dan kicau burung
Didalam selimutku yang nyaman dan hangat
Menghantarkanku pada mimpi tak berujung

Ditengah hutan aku berdiri dan terdiam
Ribuan nyanyian dan seruan mengikuti langkahku
Dibaliknya terdengar raungan kecil dan desisan
Dimanakah aku?

Sekali ini aku lihat bintang kecil bergemerlapan
Menenangkanku dalam tidur
Merangkulku di tengah gelisahku

Dan kali ini kulihat cahaya dari aurora
Menghantarkanku ke dalam pekat malam
Kali ini untuk tertidur lagi dan bangun lagi
Seperti harimau yang meraung

Ditengah hutan ini aku terjaga
Bersiap menangkap harimau yang tengah terjaga
Didalam tenda kecilku
Yang menghempasku jatuh
Yang membuatku terjaga

...Aku ingin tidur...