Sabtu, 21 November 2009

Untuk yang Tercinta

Bahagiamu, bahagiaku pasti


Aku tiba dibagian aku jatuh cinta, mencintai seorang yang bahkan tak bisa kusentuh. Orang yang hanya bisa kupandangi tanpa sepatah kata pun terucap dari bibirku yang menampung ribuan curahan hati. Aku tiba dimana aku tengah jatuh cinta, mencintai seorang yang membuat langit selalu terlihat cerah. Seorang yang dengan senyumannya mampu membawaku menikmati setiap detik dari hidupku. Seorang yang akan terus aku kagumi dan kukasihi tanpa adanya balasan yang kutuntut darinya. Dan aku tahu batasan dimana aku berbahagia ketika engkau bahagia. Untuk sebuah senyum yang tergantung manis di bibirmu.

Walau cinta katanya takkan lelah memberi

Sedikit getir ketika melihatnya termangu karenaku, melihatnya bersedih karena apa yang aku lakukan dan tak kulakukan. Aku ingin berkata bahwa aku akan selalu didekatnya. Dan aku dengan kesadaran penuh telah menyadari perasaan ini. Ketika seluruh bunga ditaman bermekaran, ketika bintang dilangit merontokkan diri, ketika hujan membasahi setiap jengkal tubuhku, aku menyadari apa yang aku rasakan dengan kesadaran pikiran yang penuh. Bukan perasaan muluk-muluk yang tercipta hanya untuk sesaat dan menguap seperti kabut di pagi hari. Perasaan ini nyata walau tak terbahasakan, tak perlu menyebut siapakah dia tapi inilah yang aku rasakan ketika dirinya hadir sebuah rasa aman dan nyaman sekaligus cemas yang tak henti. AKan tetapi aku akan tetap menikmati setiap waktu dimana aku dapat memandanginya dan memberi yang aku mampu untuknya karena aku telah berjanji. Karena untuk mencinta tak ada alasan yang logis dan untuk mengasihi tak perlu sebuah alasan. Namun, karena cinta aku akan memberikan yang terbaik yang kubisa.

Ku cukup bahagia berada di sini disisimu, memandangmu, tanpa harus kau tahu

Disetiap nada yang mengalun selalu kubayangkan wajahmu dan berbisik seandainya engkau tahu. Seandainya aku cukup pantas bersama dengan dirimu. Ketika badai datang, ketika senja memanggil, maupun ketika aku tak lagi sama. Ini bukanlah sebuah kata muluk-muluk tapi sebuah janji yang akan selalu kuingat melalui setiap udara yang kuhembuskan. Melalui setiap nada yang kudengar dan puisi yang berucap, aku berjanji.Karena denganmu aku mampu merasakan hangatnya matahari dan indahnya malam. Aku ingin menjadi lautan yang selalu mengantarmu pulang, pantai pasti yang selalu rindu untuk menyambutmu dengan pelukan hangat. Walau pun aku hanya setipis kabut kutahu kau tahu aku di sini, mencoba membuat duniamu bersinar seperti matahari dan indah layaknya bintang.

Rasakanlah isyarat yang mampu kau tangkap tanpa perlu kuucap

Tulisan ini kubuat untuk mereka yang tengah jatuh cinta. Agar mereka mengerti cinta adalah mengenai sebuah komitmen dan keberanian untuk berubah. Bagi mereka yang ingin mencinta dan tak terluka, untuk mereka yang ingin mengerti rasanya mencinta tanpa menuntut, Karena cintalah yang membuatmu berubah. CINTA adalah sebuah ego yang menuntut untuk memberikan sesuatu untuk yang kita cinta tapi cinta itu ternoda ketika "aku" meminta balasan sebagai tuntutan. Biarlah cinta itu mengalir bagai air yang akan menuju hilir. Cintailah tanpa henti dan biarkan ia merasakan cinta yang tak pernah dirasakannya. Cinta tulus tanpa menuntut balasan. Cinta yang memberi karena sebuah dasar afeksi dan kasih sayang yang begitu besar. Untuk mereka yang menerima anugerah untuk mencinta dan dicintai karena ketulusan.


P.S. Karena kita telah dicintai sedemikian rupa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar