Selasa, 31 Maret 2009

Empat


Empat hari setelah Moonless ditulis, ya empat hari setelah aku menuliskan Moonless. Empat malam tanpa bulan, telah aku amati empat  lelah aku mencari cahaya Bulan. Tetap saja empat hari dan Moonless. Dia bersembunyi dan terselip antara awan hujan malam hari, tak menampakkan diri di hari yang lain ¬¬ tak kudapati pantulannya saat malam. Malam menjadi ramai oleh raungan besi beroda empat yang berlari saling pacu di antara hutan beton dimana kegelapan merambat perlahan seiring gemertak roda gigi yang berputar. Hari ini, hari keempat terhitung setelah aku menuliskan Moonless, aku merasa terlalu lemah dan hina untuk bertemu dengan makhluk yang kami sebut sebagai manusia. Kalau bisa aku ingin membuat planetku sendiri dimana planet itu hanya berisi air, laut, daratan, pepohonan, matahari, bintang, bulan, dan segala jenis gas yang berbaur di udara tapi aku tahu itu mustahil. Aku tahu mimpi itu hanyalah keinginan yang tidak akan terjadi bahkan jika planet – planet berada pada posisi sejajar, karena aku tidak mampu membuat planet seperti itu dan sebuah kenyataan bahwa dunia yang sekarang aku tinggali penuh dengan makhluk yang kami sebut sebagai manusia. Wahai angin berbisiklah agar aku tahu pasti kemana aku harus melangkahkan kakiku ini. Hai Bulan muncullah! Aku terlalu takut berjalan saat malam tanpamu. Aku takut kehilangan arah kehilangan kendali atas anggota tubuhku lalu merusakkan segala benda atau makhluk yang ada disekitarku. Di sini aku bebas berteriak, tak ada yang sanggup membungkam suara yang aku tuangkan, tak ada yang bisa menghentikan nyanyian malamku, tak ada yang mampu menghentikan jeritanku dan goresan tulisanku. Kamu tahu kenapa? Karena dalam duniaku tidak ada makhluk bernama manusia karena setiap malam setiap hari tidak ada yang menggangguku. Empat musim berlalu dan tidak ada perubahan. 




Empat kata berlalu bagaikan musim dingin yang meleleh karena musim semi lalu memanas dan membeku. Namanya Yuki, salah seorang anggota dari kelompok bernama Empat. Dia adalah anggota yang paling tenang, selalu berpikir bahwa semua pasti ada alasannya selalu mengkritisi hal – hal yang menurutnya aneh dan tidak jelas namun dia tidak mampu menyampaikan apa yang dirasakan dan dipikirkannya melalui bahasa verbal yang biasa dipakai oleh manusia. Pengamat Bulan saat musim dingin, saat kesepian dia berlari mengejar Bulan mencoba meraihnya walaupun ia tahu itu semua tidak ada gunanya tapi bagi dia kesepian lebih menyakitkan daripada harapan yang kosong dan tak tersampaikan. Haru, seorang anggota dari kelompok bernama Empat, selalu tertawa di depan semua manusia seolah tidak terjadi apa – apa dan tidak akan terjadi apa pun. Tapi di satu sisi ketika ia selesai dengan tawanya, ia pergi ke tempatnya sendiri untuk menyendiri meratapi hal yang telah dilakukannya, menenangkan diri agar dia tidak perlu menangis saat meninggalkan atau ditinggalkan. Natsu adalah anggota Empat yang tertua, ia selalu mencoba menjadi yang terbaik, mencoba memahami seluruh anggota kelompok Empat. Selalu menyerukan kata – kata penyemangat, selalu tersenyum dan menenangkan anggota yang lainnya. Di saat malam datang, saat hari mulai meninggalkan tatapan dari padanya, ia mulai menyesali betapa dia tak mampu memimpin anggota Empat yang lainnya, merasa bahwa segala rencana yang ada seharusnya bisa berjalan lebih baik lagi. Aki, anggota tersantai yang ada dikelompok Empat, suka sekali berjalan – jalan walau pun tak tentu arah yang penting baginya adalah menikmati alam, ketika hujan, ketika panas, bahkan ketika malam hari. Baginya membaca adalah cara lain untuk menjelajahi seluruh muka Bumi yang mungkin tak mampu dijelajahi olehnya, menjelajahi otak – otak para ilmuwan dan dunia yang mereka ciptakan, menjelajahi hal – hal yang ada dalam pikiran manusia. Tapi dia terlalu takut menemui manusia secara langsung, terlalu takut jikalau dia akan melukai perasaan salah satu dari mereka, terlalu takut tersakiti dan itulah yang sering kali terjadi padanya. Dia takut mendapat penolakkan dari teman – temannya jadi dia lebih memilih untuk tetap bersama dengan kelompok Empat yang entah kapan akan berpisah. Cepat atau lambat.


Empat. Awalnya hanya empat lalu lima dan menjadi enam, setelah itu 1 + 2 + 1 + 1 (4) dan perlahan Empat terpisah terbelah hancur berkeping – keping. Dan salah satunya karena manusia yang kini dikenali sebagai Aku.

Jumat, 27 Maret 2009

Moonless


Moonless, situasi dimana bulan menghilang dari pandangan semua orang. Lari dari pekatnya malam, karena matahari tak mau menatapnya malam itu. Hanya malam itu. Moonless, situasi dimana bayangan bulan menjadi kabur dan lenyap diantara gambaran bintang yang mengaburkannya. Di satu sisi, ya Moonless, keadaan dimana tidak ada lagi kata bernama bias tak ada lagi makhluk yang menyebut dirinya maya, yang ada hanya gelapnya malam dan kesedihan bercampur menjadi satu dalam topeng yang tak terlepas. Kesepian, kecewa, marah, dan frustasi mengikat diri merantai setiap gerakan menepis semua cahaya yang mendekat.

Aku memanggilmu.” Katanya

“………………….”

Aku mengundangmu untuk datang berbagi rasa sakitmu dan rasa bahagiamu, tapi kau tidak membiarkan aku masuk dan menegur hatimu, bahkan engkau mengacuhkanku.” Serunya sambil menangis.Aku ingin mendekatimu tapi engkau tidak mau, karenanya aku mengundangmu datang dan duduk bersamaku, namun kau tak kunjung tiba….” Lanjutnya dengan buliran embun yang menetes di pipinya. Kau lantas semakin jatuh lebih dalam karena kau tidak mau mendekat dan bicara padaku, aku tahu rasanya kesepian dan menyendiri bukan jawabannya.” Suaranya semakin pelan menahan sakit. “Kali ini biar aku akan mendekatimu, berikan bebanmu padaku agar kulihat kau tersenyum, aku tahu kau tidak mampu menanggungnya biarkan aku yang menanggungnya atau bagilah beban itu bersamaku.”



Sekali lagi Moonless, sejuta kata dari rasa yang kutuliskan dengan bahasa yang tak terjamah orang lain. Biarlah. Biar hanya aku yang tahu tentang rahasia dan kode buatanku tulisanku saat sepi tentang jeritan dan raungan bengis dari hewan menjijikkan yang kusam. Biar malam menutupi aku. Biarkan dinding menjadi warnaku. Biarkan saja. Lepas semua. Hancurkan sebelum ku ledakkan semuanya berkeping-keping, remuk tak bersisa. Karena aku adalah hitam yang mencabik, menerkam saat malam tak melirik padaku. Karena kawanku hanyalah bunyi dari mimpi yang kubuat, yang berdecak dan berdesis penuh ambisi. Lihatlah! Kawan di sebelah kiriku hanya ada bayangan hitam yang kontras memekik dan lihatlah sebelah kananku hanya ada sebuah angin yang berhembus meniupkan kata penyemangat dengan belaian yang melewati punggungku. Aku harap aku mati sekarang juga dari pada terhimpit rasa sesak kesepian dan kegelisahan tentang hidup, biar aku lenyap meresap ke dalam lautan manusia yang membuatku hilang tanpa bekas seolah aku tak pernah dilahirkan seolah AKU di telan bumi. Apa kamu tahu kenapa aku begitu sepi? Betapa aku sendiri? Karena makhluk yang kuanggap teman semuanya telah mati membiarkan aku sendiri dengan kekhawatiranku tentang pemakaman mereka tentang hidupku yang kembali sepi sendiri! Semuanya menjauh dariku mereka berkeliling disebuah planet yang mereka ciptakan berharap tak ditemukan layaknya anak kecil yang bermain petak umpet, mereka pergi membawa orang lain bersama mereka dan membuangku ke tempat sampah terdekat terakhir dimana sampah tak terurai dimasukan ke sana, mereka pergi tanpa memperbolehkanku mendekat dan bekerja bersama mereka, mematikanku menguburku hidup-hidup dalam kerangka malang yang disebut orang sebagaikesepiandalam lubang yang lebih dalam dari tiga kaki. Dan kini, aku disini tak mampu melakukan apa pun, membiarkan mereka berbuat apa pun karena segera aku akan meninggalkan mereka dan mematikan aku sampai aku tak akan bangkit lagi untuk selanjutnya. Aku memang tak memilik apapun untuk disombongkan, tidak memiliki apapun untuk ku pertontonkan, tapi jika saja ada yang mau menatapku disini, aku akan mencoba melakukan yang terbaik. Aku tidak mau lagi terlalu bergantung pada orang lain, jika aku bisa melakukan sesuatu, aku akan melakukannya sendiri, aku tak mau lagi menggantungkan harapan pada orang lain karena aku mau semuanya berjalan dengan lancar. Lihatlah bulan malam ini apakah bulan sedang membuka diri ataukah Moonless.

Moonless, situasi dimana bulan hilang -- tak menampakkan dirinya lagi -- menutup diri dan sebuah simbol tentang sesuatu yang disebut sebagai kepastian.


Senin, 23 Maret 2009

How to be Good Psychologist

Ternyata yang namanya Psikolog yang baik ntu nggak diukur dari seberapa mampu dia "membimbing" orang ke jalan yang baik dan benar tapi cukup sampai pada taraf "baik" hal ini kusimpulkan sendiri dari kata-kata Dosen Yang sering kali menyebutkan, "Anda tidak perlu setuju dengan teori yang ada dibuku, yang anda perlu adalah mengerti jalan pemikiran dari si pencetus ide." Kurang lebih mereka bilang kayak gitu!!! OK, jadi ini adalah pemikiran sementara dari psikolog amatiran yang mencoba menjabarkan psikolog yang "baik" :

  1. Harus bisa mengerti Individual Differencies bahwa sesungguhnya individu itu berbeda-beda dan kita nggak bisa maksain kehendak kita supaya dia menuju arah yang lebih baik bagi masyarakat. Karena tujuan dari psikologi sendiri adalah menghilangkan masalah yang muncul pada individu dengan cara membuat si KLIEN menerima keadaan dirinya sendiri.
  2. Harus bisa mengerti bahwa di setiap tindakan yang dilakukan individu ada suatu sebab tersembunyi yang nggak bisa dinilai hanya dari "luar" saja. Example: Saat kita melihat ada orang yang bertingkah "kurang ajar" menurut kita, Belum tentu menurut orang lain. Bisa saja dalam benaknya hal tersebut masih di ambang dan blum melewati batasan nggak sopan.
  3. Sebuah teori, You are fine, I am Fine then everybody is Fine, teori ini menyatakan bahwa jika kamu tidak merasa ada yang salah dan aku pun merasakan hal yang sama, kenapa harus membuat masalah? Kurang lebih begitulah yang ku tangkap.


Dari 3 hal diatas ada yang bisa diambil:

  • pertama, Jangan tertipu dengan berbagai macam ide yang diberikan pada anda karenqa sebagian besar berita yang masuk ke telinga anda adalah racun bagi pikiran dan jiwa anda. Satu-satunya yang bisa menyucikannya lagi cuma iman anda!!!
  • Kedua, jangan perlakukan pasangan atau keluarga anda sebagai klien karena dapat menyebabkan rusaknya hubungan dan hilangnya profesionalitas psikolog yang akhirnya malah jadi STNK (Sok TAhu Neng Keliru) dan berpotensi dijauhi orang sekitar anda.
  • Tidak ada orang yang bisa mengerti apa yang anda rasakan selain diri anda sendiri jadi, tugas kami, psikolog, hanya merefleksikan keinginan yang tidur dalam diri anda!!!
SAYA ULANGI PSIKOLOG TIDAK BISA MEMBACA PIKIRAN DAN MEREKA JUGA MANUSIA YANG BISA MARAH DAN LOSE CONTROL


So, stop memberi citra pada seseorang atau sesuatu sebelum kita bener-bener kenal sama Makhluk tersebut.

Sabtu, 21 Maret 2009

Carl Gustaph Jung

Dibaca sebagai Karl Gustap Yung, dia adalah salah seorang "murid" dari Sigmund Freud yang menyatakan tentang Death Wish dan terkenal dengan Psikoseksual; Id, Ego, dan Superego; juga Life Instinc. Mr. Jung ini menyatakan beberapa teori setelah dia "cerai" sama Freud, karena rasa ketidak cocokan dengan teori seksual Freudian. JAdi dia mengembangkan teori baru yang "agak" mirip dengan teori Freud.


  • Ketidaksadaran diri:
Dianggap sebagai kesadaran yang direpresi, ditekan, dipendam, dibuang, dibakar dan lain-lain agar kesadaran ini "hilang" tapi biasanya malah bikin masalah yah kurang lebih kayak Unconscious yang disebutkan sama Freud tapi kalo ini pasti bagian negatifnya. Nah di dalam yang namanya ketidaksadaran diri ini ada yang namanya kompleks. Kompleks, ini adalah hmmm... kalo menurutku mirip dengan insting yang disebutkan ma Freud, tapi lebih punya Taste *PLAK!!* salah ding maksudnya punya objek yang jelas gitu

  • Ketidaksadaran kolektif
Dianggap sebagai ketidaksadaran secara genetif(?) pokoknya ketidaksadaran bawaan yang muncul karena Genetika yang aktif saat kita menghadapi suatu tantangan, dan menurutnya hal ini sudah terpola dalam hidup manusia. Yah kayak teori Evolusi gitu. Tapi, bukan teori Evolusi Eyang Darwin ya! Katanya terjadi turun temurun jadi kal menurutku terjadi semacam imitasi dalam setiap solusi. Terus kalo ketidaksadaran diri punya yang namanya Kompleks yang ini punya something yang lebih dingin namanya Archtype, nah ini adalah cetakan atau patokan dalam membuat yang namanya Asimilasi dan Akomodasi

  • Anima-Animus
Dianggap sebagai kesadaran Cewe dalam Cowo and Vice Versa. Eits, ini bukanya waria homo atau kelainan yang lainnya yah! Ini dimaksudkan bahwa karena yang namanya Cowo dah terlalu lama Hidup bareng yang namanya Cewe, jadi cowo punya sedikit sifat Cewe untuk membantu mengerti makhluk paling rumit sedunia ini, nah ini yang namanya Anima. Di sisi lain, Kalo Animus ntu gara-gara Cewe dah terlalu lama Hidup bersama makhluk simple berlabel "Cowo" maka dengan kepintaran dalam mengkalkulasi dan menghitung dengan menggunakan perasaan jadilah ada sisi yang membuat mereka bisa mengerti tentang makhluk SIMPLE kayak kita cowo-cowo yang dikasih julukan ma Jung sebagai Animus. Tapi kalo Anima-Animus melebihi kadar ya... jadinya... TIIIIDDDDAAAAAAKKKKK!!!!!!!!!


  • Persona And Shadow
Persona dianggap sebagai topeng yang dipakai seseorang untuk menjadi sesuai dengan yang diinginkan sama masyarakat nah persona ini mirip dengan teori Superego Freud. Kalo terlalu sering pake "topeng" hasilnya adalah jadi manusia refleksi masyarakat and it's not good, karena dia jadi kehilangan jati diri dan jauh dengan dirinya yang sebenarnya. Shadow, (OK, it's similar with Persona 3) digambarkan sebagai nafsu binatang yang dimiliki manusia yah pokoknya DARK SIDE, kalo shadow ini terus didorong sama yang namanya Persona hasilnya adalah masalah.

OK cuma segitu aja yang bisa kujelasin. Bye-bye ^^
Song of the day Life is Like A Boat - Rie Fu
Wise word hari ini, "Tidak ada yang salah dari mengharapkan sesuatu."

Tuhan itu BAIK

Wah pagi-pagi dah dibikin kaget sama blog, katanya berpotensi spamming karena sesuatu yang kurang jelas menurutku. So, this blog is locked for some reason don't know why. Then i have to verify that my blog is not a spammer!!! Btw, spammer itu apa sih? Sorry yah ku kan gaptek. But, I'm NOT a spammer, katanya sih gara-gara banyak link yang nyambung ke satu site kira-kira gitulah yang ku baca.

Nah today i will talk about hmmm....


Krik...


Krik... Krik...


Krik... Krik... Krik....

*Bletak!!*


Aha, nih kemarin few day ago ding. Ku merhatiin kalo awan ntu selalu lenyap pas malam hari nggak peduli awan itu setebal kapas atau setebal tembok beton yang pasti bakalan tersibak (kecuali pas mo ujan) dan langit jadi keliatan semua deh, ga ada yang ditutup sama awan. Pas, paginya awan balik lagi siap jadi payung alami buat nutupin kita dari panas matahari yang kalo dilihat derajat suhunya di Mirota (Swalayan .red) bisa sampai 32 derajat Celcius!! Apalagi ditambah kenyataan tentang Global Warming yang konon katanya memperpanas suhu planet kita tercinta.

O ya jadi inget, 2 hari yang lalu ku kan ngadain survey tempat buat paskah, dan di salah satu perempatan besar disana ada tulisan berwarna merah di bawah lampu lalu lintas a.k.a. traffic light yang menyala pas lampu yang warna merah dalam keadaan on dengan tulisan "Matikan mesin motor anda sampai detik ke 20 untuk menghemat BBM" lalu ku pikir kenapa gak ditulis "Matikan mesin motor anda sampai detik ke 20 untuk menyelamatkan Bumi kita" lalu alasan yang terpikir dalam otak ku adalah pertama, orang lebih sayang pada uang yang mereka punya daripada Bumi yang mereka tinggali; kedua, walau ada tulisan kayak gitu ada juga yang tetep nyalain mesinnya, jadi kalo diubah atau dihilangkan pasti gak ada yang matiin, setuju?

Terus setelah kupikir Tuhan itu begitu baiknya, dia tahu kalau kita akan kepanasan pas siang hari jadi dia membuat awan untuk meneduhkan kita walau cuma sesaat, terus pas malamnya Dia menyibakkan awan tersebut agar kita bisa melihat Bulan selama 14 hari berturut-turut dan setelah Bulan kelelahan (atau bosen sama kita yang ngeliatin terus?) muncullah bintang yang menemani malam kita yang gelap (rasanya kayak lagu apa gitu). Wah, Tuhan itu pokoknya adalah sosok terhebat deh!!! Gak ada saingannya (Ya iyalah).

Kadang apa yang dibilang orang itu nggak sesuai dengan apa yang ada dipikirannya atau lebih cocok dibilang tidak tercermin di tindakannya, contoh yang paling biasa adalah pejabat yang bilang bakal ningkatin kesejahteraan tapi malah korupsi (OK that's the simplest one). Contoh lain adalah misal ku bilang ku nggak pernah bohong (nah ntu dah bohong) tapi nanti gak tahu kapan kita bohong. Walau masa depan itu nggak pasti tapi tetep aja kan? Mungkin juga itu alasan kenapa dosen filsafat ku selalu bilang, semua teori yang ada itu cuma pemikiran manusia dan belum tentu benar-benar benar. Jadi, jangan gampang percaya sama yang saya katakan.
(lho o_O)

Minggu, 15 Maret 2009

White Day in Pain

Kemarin adalah tanggal 14 maret yang berarti White Day! Hari dimana cowok ngasih cewek hadiah sebagai balasan pas Valentine, tapi berhubung nggak ada yang ngasih ke aku jadi yah nggak ngasih hadiah deh hehehe. Terus bertepatan dengan White Day itu pula Maag ku kumat, mungkin karena makan soto Kudus yang ada deket kos (?), Who Knows? Sejak pagi itu tepatnya jam 4 pagi (atau lebih tepat subuh?) aku mulai kegiatan ku dengan memuntahkan semua isi perut dan makan malam kemarin (OK, this is disguisting) segera ku batalkan janji dengan Zdk untuk olahraga pagi dekat Boulevard, lalu waktu lewat dengan diriku yang membulat di tempat tidur sambil menahan sakit perut. Thanks to Arif dia dah mo beliin makanan buatku (pake duit ku sih), Then ku segera sms Zdk.

"Dok, bisa anterin ku ke GMC ga?"

Lalu dengan antusias dia membalas lewat sms, dan dilanjutkan oleh telepon darinya (bukan HP) katanya," Aku sekitar 15 menit lagi sampai disana kamu tunggu di SPBU" Ucapnya kurang lebih seperti itu.

15 menit berlalu, ku sudah ada di SPBU Terban menunggu Zadok yang tiba bersama Bullfrog dan helm berwarna hitam yang menempel di kepalanya tidak lupa dengan masker hitam yang menutupi wajahnya dan jaket putih yang melindunginya dari terpaan angin siang itu. Segera dia memberiku helm berwarna merah (yang menurutku cukup besar) dan dia juga memakaikan jaketnya padaku, agar aku tidak kedinginan. Segera kami melesat menuju sebuah tempat yang tidak lain merupakan GMC, aku pun segera mendaftar di sana aku berbicara padanya untuk membunuh waktu.

"Waktu ku telepon kamu lagi ngapain Dok?"
"Aku lagi makan sambil nge-translate PSD." Ucapnya tanpa ekspresi.
"Maaf deh ganggu, harusnya kamu selesain maknnya dulu baru jemput ku." Ucap ku merasa agak bersalah, mengingat kos dia dan ku bagai dari Utara ke Selatan.
"lebih maaf lagi kalo aku terusin makannya dulu." Balasnya santai.

Aku terdiam, aku berpikir bagaimana jika hari itu terjadi sebaliknya? Bagaimana jika dia yang sakit dan memintaku menemaninya apa aku akan dengan egoisnya menyelesaikan makan ku baru menjemputnya? Sering kali aku menemukan aku begitu egois begitu jahat dan tidak peduli.

Setelah perbincangan singkat itu, namaku dipanggil untuk diperiksa Zadok melangkah mengikutiku dari belakang. "Kenapa dia ikut? Bukankah dia bisa saja menunggu di tempat tadi." Pikirku dalam hati. Begitu selesai, diperiksa Zadok menanyakan apa sakit ku lalu kami kembali meluncur ke kos ku setelah mendapat obat dari GMC. Dia terlalu baik pikirku, dia bahkan mau mengantarku ke depan kos ku yang sulit dijangkau oleh motor itu awalnya aku menolak karena merasa tidak enak padahal dalam hati "wah jarang nih yang ngejenguk ku pas ku lagi sakit." Untung saja ada yang sedang hajatan jadi dia hanya mengantar sampai depan SPBU dan sesampainya disana segera ku lepas jaket dan helm yang ku pakai. Sebelum dia pergi, sambil menepuk pundak ku, dia bilang "Cepat sembuh ya Her."
"Iya." Balasku singkat.

Segera aku membalikkan badan ku dan berjalan melalui lorong ke arah kos. Hatiku sakit. Aku terdiam sesaat merambati tembok di sebelah kiri dan kananku. Dia adalah teman yang begitu baik, terlalu baik. Terkadang aku malah ingin sesekali dia marah dan berteriak padaku atas yang kulakukan. Aku aneh ya?

Friends Never Go

Hari ini ku dapet sms dari teman yang ada di Tangerang, kampung halaman tercinta. Aneh sih awalnya, pertama kali liat ngapain dia sms? Dan setelah ku buka ternyata isi sms dia begini

Slamat malam, smoga hari esok adalah seminggu yang menyenangkan, diawali dengan secangkir teh kasih hangat dan diakhiri dengan segenggam rasa syukur. GBU.

Sms yang pernah ku kirim kebanyak orang ini, sepintas ku tersenyum kecil tak terpikir oleh ku akan mendapat sms seperti ini. Aku hanya bingung sebelumnya aku bahkan tak berharap ada hal seperti ini. Semuanya yah seperti yang ku tulis sebelumnya, aku terlalu banyak berharap yah? Mengharapkan teman. Sekarang everything goes and i did nothing to stop it. It's a pity. Beberapa saat yang lalu bukan tepatnya beberapa hari yang lalu, ku pikir aku bisa menjadi aku yang sebelumnya tapi ternyata tidak. Aku teringat jika garam menjadi tawar dengan apa dia diasinkan? Walau aku tak tahu apa yang harus kulakukan tapi akan ku coba mencari tahu yang dapat kulakukan i will. Semuanya sudah berubah....

Aku tak tahu dapat bertahan sampai kapan tapi kan ku coba sebisa mungkin. Hari ini juga ku dijenguk oleh 2 orang yang tidak ku duga, Zadok dan Kak Sari. Meski ku nggak begitu yakin kenapa mereka datang tapi ku seneng juga. Selama aku disini selama aku masih mampu mengingat selama aku masih mampu meregangkan waktu ku harap aku tidak berbuat kesalahan that's all dan untuk yang kesekian kalinya maaf cuma satu kata itu yang akan terucap. OK, song of the day is One more time One more chance OST Byousoku 5 cm it's a good song. Terus word of the day is Can i be useful for you?

Senin, 09 Maret 2009

The Fool

"Kamu tahu dimana letak kebenaran?"



"Kamu siapa?"



Sebuah pertanyaan meluncur dari seorang The Fool namanya Helios Riku setidaknya itulah yang ditanyakannya. "Apa kau punya alasan untuk tetap hidup?" lanjutnya lagi. Aku tentu bingung harus menjawab apa karena aku juga tidak tahu apa maksudnya. Yah, walau aku yakin orang itu pasti punya yang namanya keinginan untuk hidup sesuai yang dibilangin ma Om Freud. Ya, dia mengaku sebagai The Fool--Arcana yang sama denganku saat arcana test--Kemudian dia bertanya lagi,

"Apa aku salah mengorbankan diri agar kawanku bisa bebas?"
"Tentu tidak, mungkin aku akan melakukan hal yang sama." jawabku
"Tapi Sekarang aku merasa agak menyesal."
"Apa itu salah?" Lanjutnya lagi.

Aku tak bisa membalasnya. Yah kupikir agak terlalu munafik tapi untuk teman apa iya membiarkan teman menderita?

"Apa kamu benar-benar menyesal?" Tanyaku.
"Tidak." Jawabnya singkat.
"Aku melakukannya karena rasanya tidak ada yang mau melakukan itu."
"Dengan paksaan?"
"Tidak."
"Kalau begitu harus dijalani mau tidak mau nanti dia merasa tidak enak lagi."
"Then... How About me?"

Ya ampun ini orang... maunya apa sih? Ngorbanin diri demi tmn si boleh tapi kalo kayak gini gimana dong! Orang mana sih ni Helios Riku?

BUZZ!!
"Yah itu namanya konsekuensi mau gimana lagi?"
"I know. But Still... it's so much pain."

Ya lah pake bahasa Inggris sgala lagi....

"Tuh tahu kan skarang jawabannya, tinggal dijalani aja kan?"
DC.


Haaaah.... Gimana ini!!!!!!!!!!!!! Tuh orang ku jadi khawatir deh, lagian pertanyaannya serem gitu! Help Me Everyone! OK, Song of the day supaya rada cerah yee... Hare Hare Yokai By Aya Hirano. Trus Word Of the day... Hmmm... ini ja deh... "Kamu siapa?" O siapa pun give advice Pliss....

Dah lama juga nih nggak nulis rasanya bingung mo nulis apa. EH ku jadi ketua acara paskah loh~~~


O ya Air, aku membatu lagi sekarang maaf ya....

Bicara tentang tanya

Bukan ku bicara tentang hati dan hidup
Bukan ku bicara tentang kebenaran dan arti manusia
Aku bicara tentang dunia dimana ku hidup
Aku bicara tentang mimpi dan masa lalu

Bukan ku bertanya arti hidup atau cinta
Bukan ku bertanya apa itu aku dan siapa aku
Aku ingin bertanya tentang arti hidup
Aku ingin bertanya bagaimana caranya hidup

Satu per satu sayap ku jatuh dan robek
Tak mampu ku meraih angkasa lagi
Aku kembali di tanah kering ini
Kawan ku tinggallah satu... air

Mimpi

Bergantian, satu per satu deburan air terpecah di bibir pantai
Membawa pesan tak terbaca dari dasar laut untuk butiran pasir
Hanya isyarat tentang mimpi dan sebutir rasa segar
Berkumpul dan bertebaran dalam satu suara tentang hidup

Sedetik menderu dengan nyanyian terang bulan
Menelan dan mencerna seribu kata
Dalam mimpi tanpa akhir
Tanpa bisa terbangun dan mengerti

Kamu siapa?

Berlari lalu lenyap...
Mati