Sabtu, 28 Februari 2009

Death Wish

Manusia itu punya sesuatu yang namanya will power, nah will power ini bisa dikatakan kayak... misalnya kita berharap bakal terjadi apa maka hal ntu bakal kejadian, yah kayak mentalis gitu deh. Kalo yang pernah ku liat sih mentalis ntu minta audience buat meletakkan tangannya di meja trus men-sugesti diri kalo meja ntu bisa terangkat tanpa pake kekuatan fisik. Dan... foila jadi deh keangkat!! yang ku nggak ngerti seberapa kuat sih efek dari will power tersebut?

Berdasarkan kuliah kepribadian yang diberikan ma pak Martono Jum'at kemarin, menurut Om Freud dengan teori psikoanalisis miliknya, dia beranggapan bahwa manusia itu pada dasarnya jahat, tapi kejahatan tersebut dikekang sama yang namanya ego sama superego. Karena menurutnya yang paling powerful dari keinginan manusia itu salah satunya Death Wish, keinginan untuk merusak--agresi--keinginan ini adalah suatu rasa ingin merusak yah namanya juga agresi.

But there still one interest thing...
Persona 3, di situ kan ceritanya tentang end of the world, nah di situ dikatakan dunia berakhir karena banyak yang mengharapkan akan berakhirnya dunia. Pas liat cerita kayak gitu, awalnya sih nggak yakin kayaknya ngada-ngada banget mana ada yang mau dunia itu berakhir. Tapi kalo diliat dari teori Freud keliatannya hal tersebut bukannya nggak mustahil deh. Bagaimana jika Mind Power tentang Death wish begitu besar hingga hal tersebut dapat terjadi? Apa will power itu begitu besar? Aku pernah denger kalo orang berharap sesuat maka hal tersebut bisa jadi kenyataan apa lagi kalo rame-rame. Song of the day adalah Blaze, Shakugan no Shana. Special word hari ini "Don't leave me alone."

Kamis, 26 Februari 2009

In My self

Hari ini ada kabar gembira!!! "Tetangga"-ku telah ditemukan, ternyata selama ini dia sembunyi di dekat ku tapi ku nggak tahu. Oh Tetangga, Setelah 1 hari yang putus asa ku cari dan tidak ketemu ternyata dia ada disana. Eits, ini bukan tetangga sebelah rumah atau tetangga kosan lho~~ tetangga itu nama Flashdisk ku, ntu benda mendadak hilang dua hari yang lalu. Tanya pengajaran, katanya nggak liat. Hiks. Trus hari ini ada wawancara dengan Seorang Tokoh Butet Kertarajasa, tapi panduan wawancaranya belum fix sih. Ku kemarin introspeksi diri, dan menemukan Harta Kirun!!! *Bletak* salah ding, kemarin ku menyadari kalo ku itu orangnya suka iri, suka kesel sendiri kalo nggak bisa melakukan sesuatu, yah bisa dibilang benci kalo waktu disia-siakan. Back to Tetangga, Sebenernya dah frustasi juga Flaskdisk ku hilang, tap i sekarang dah nggak apa-apa, semenjak ku menyatakan akan menjadi apatis. Silent is Gold. Kemarin pas baca Blog Zdk yang bagian mimpinya ntu, rasanya ada yang nggak sreg apa gitu... trus kalo ku pikir, pertama, ceritanya ngalir gitu aja tapi bagian awalnya terlupakan. Yah namanya juga mimpi. Tapi dia bisa ngartiin mimpinya, walau nggak 100% tepat. Dan katanya om Freud, Mimpi itu bagian dari "Unconscious" jadi alam bawah sadar yang merupakan bagian fatal dalam hidup manusia. Aku iri. Pengen deh bisa inget mimpi kayak gitu, trus ngartiin dan dapet esensi bawah sadar, tapi mimpi kan kayak cinta dan puisi, beda orang beda hasilnya, nggak bisa dipaksain dan ngalir gitu aja. Jadi inget "sekarang, tentang cinta" yang blom maju karena satu dan lain hal yaitu... Kosong. Kayak lagunya Astrid itu lho. Trus dari kuliah Psikologi kepribadian kemarin, ku dapet Conclusion kalo orang itu punya banyak "topeng" yang bisa dimunculkan di berbagai tempat, tapi kadang persona itu sendiri saling berbenturan dengan keras dan mengganggu kenyamanan kosmik dalam tubuh kita.

Selasa, 17 Februari 2009

Silent City

Aku merasa terasing seketika ku melangkahkan kaki ke sudut kota ini. Kota yang sunyi untukku. Aku mencoba melirik ke sisi kiri dan kanan ku. Aku merasa berada di sebuah dimensi yang berbeda. Sebuah dimensi yang mencegahku untuk menyentuh segala yang ada di sekitarku dan sebaliknya. Namun, jika aku menutup mataku aku dapat mendengar sebuah suara yang tidak asing. Kota ini terlalu sepi. Sehingga ketika aku berjalan, berlari, dan terdiam aku seolah kasat mata. Aku adalah sebuah patung yang melekat berbaur dengan dinding. Kota ini sama seperti kota sebelumnya.

Firasat

Kemarin kulihat awan membentuk wajahmu
Desau angin meniupkan namamu
tubuhku terpaku semalam
Bulan sabit melengkungkan senyummu
Firasat


Ku kembali mengagumi lagu ini, setelah ngedenger versi recto verso yang dinyanyiin ma pencipta lagu ini. Yup, Dewi lestari atau Dee. Tapi selidik punya selidik, ternyata ku ngerasa kalo ada perbedaan di liriknya ntu. Tepatnya di bagian akhir.
Versi Marcel bunyinya gini:

Aku pun sadari engkaulah firasat hati

Kalo versi Dee:

Aku pun sadari kau tak kan kembali lagi

Di recto verso, cerita tentang firasat ini, kurang lebih kayak gini: ada seseorang yang mengikuti sebuah klub bernama "firasat". Di klub ini mereka saling bercerita tentang firasat yang pernah mereka rasakan. Cerita dimulai 1 tahun setelah tokoh utama mengikuti klub tersebut karena ada seseorang yang disukainya disana. Cerita berlanjut sampai si tokoh utama mendapat firasat bahwa orang yang disukainya akan pergi. Dan bagian yang kusuka adalah kata "...semua bermuara di laut..."

Aku punya hobi baru loh. Akhir-akhir ni ku jadi suka merhatiin muka orang disekitar. Kadang kuperhatiin bagian matanya, hidungnya, bibirnya, rambutnya, pokoknya bagian muka deh. Karena saking kurang kerjaannya hehehe. Kayak pas mata kuliah Psikologi Abnormal tadi, karena dosen ga dateng dan ku juga ga ngerjain Questioner karena belum 18 tahun T___T akhirnya ku merhatiin wajah Nitya ma Nina sebelum akhirnya berpindah ke Wajahnya Zadok, karena denger-denger keturunan luar, jadi penasaran dan bandingin mukanya dengan muka Iwan dan Adi yang seperti biasa duduk di bangku terdepan.

Ngomongin firasat lagi, belakangan aku ngerasa seperti menciptakan sebuah kekkai (barrier) yang nggak keliatan dan cukup untuk membuat amosfer tidak bersahabat di sekitarku. Ku nggak tau sebesar apa dindingnya tapi rasanya cukup besar untuk menutupi bagian tubuh yang pastinya nggak akan diperhatikan sama orang. O ya, buat Valentine tahun ini, ku punya ide apa yang kira-kira bisa jadi hadiah tak terlupakan. Bunga raflesia. d^.^b

Lagu hari ini adalah Firasat baik dari Dee atau pun Marcel
Dan kata favoritku hari ini adalah Berbahagialah karena mengetahui apa yang bisa kau miliki.

Jumat, 13 Februari 2009

Valentine in some people eyes.


Tadi, kira-kira jam 10 pagi aku melangkahkan kakiku ke arah gedung Fakultas Psikologi. Rencana awalnya sih mau liat IP, rasanya UGM dah jadi tempat yang sudah nggak asing lagi buat dipandang mata. Universitas Genteng Merah, begitu beberapa orang menjuluki tempat kuliahku karena adanya sebuah gedung Bergenting merah. GSP panggilan akrab teman-teman pada gedung itu. Dari sana aku melenggokkan badan ke arah kanan, tentunya Fakultas Psikologi tercinta, dari jauh sudah terlihat adanya sebuah mobil bak terbuka kecil lengkap dengan orang-orang mengerumuni bagian terbuka dari mobil berwarna hitam itu. Tidak lupa dengan sebuah pengeras suara dipegang oleh salah seorang dari mereka sambil berorasi di depan gedung FEB tepatnya di depan kantin yang di juluki Bonbin, sedangkan yang lainnya memegang sebuah spanduk yang ukurannya bermacam-macam dari yang kecil hingga ukuran besar. Penasaran juga, ingin tahu apa sih yang mereka serukan. Awalnya sih nggak berani untuk mendekat tapi rasa ingin tahu rupanya lebih perkasa dan mampu mengusir rasa ragu--lagi pula kan ku mau liat IP sejak awal. Setapak demi setapak aku tapaki jalan yang licin karena lumut dan basahan hujan, sesekali ku coba menoleh membaca tulisan disana dan aku langsung merasa aneh begitu melihat salah satu spanduk itu yang bertuliskan "Kasih sayang neverending but valentine is ending" dan lebih bingung lagi dengan adanya tulisan tambahan di spanduk yang lebih besar "Kasih sayang cuma satu hari Apa kata dunia?" Buatku yang cuma sekali lewat itu seperti orasi untuk menunjukkan ke-exist-an mereka. Rasanya lucu, karena hal serupa juga pernah dipermasalahkan coba tengok (maaf) Lebaran bisa pula di beri pertanyaan "Saling memaafkan cuma satu hari Apa kata dunia?" atau contoh lain April fool day "Berbohong cuma satu hari" itu adalah satu hal yang tanpa perlu djawab pun semua orang tahu bahwa pernyataan tersebut salah. Dan yang lebih menggelikan adalah dengan menyeret-nyeret salah satu agama, sama halnya seperti sinetron murahan yang dipertontonkan kepada halayak belakangan ini dengan pemeran wanita memakai cadar dan pakaian yang sangat tertutup, mengikuti film "Ayat-Ayat Cinta". Tapi bukan itu masalahnya, karena memang hal tersebut sama sekali tidak perlu dipermasalahkan Nothing Wrong, aku teringat cerita sebuah film "Woman With Turban" sama seperti masalah disini, mencari ayat yang mendukung perkataan sendiri, membelokkan arti yang sebenarnya. Kasih sayang tidak akan berhenti hanya karena satu hari telah lewat, kata maaf tidak akan pernah usang walau harus menunggu seribu tahun untuk mengucapkannya dengan lantang dan tegar, dan memberi hadiah tidaklah harus disaat ada Event tertentu, tapi karena Event tersebut hadiah itu menjadi lebih indah hanya itu saja. Pemanis.

Kamis, 12 Februari 2009

I am Back!!


Hari ini ku sampai di Jogja. Setelah perjalanan panjang selama kurang lebih 19 jam, ku sampai juga di sini, Gudeg City hehehe. Kedengerannya rada aneh ya? Kemaren, ku sms some people dan menanyakan beberapa hal, satu per satu ku sms dengan urutan : zdk, phanie, nitya, adi, n anita. mereka ngasih jawaban yang berbeda (ya iyalah orangnya aja beda!) dan akhirnya ku sekarang merasa lebih baik. Dan tadi ku sempet baca buku zdk yang blom sempet ku balikin, "facing your giant" pas kubaca, halaman yang kubuka itu ternyata halaman yang pas banget buat ku. Ku lupa judul chapternya tapi itu pas banget buatku yang sekarang. Sekarang ku merasa yakin apa yang bakal ku jalanin dan kemana pun jalanku nanti, semuanya berakhir di satu titik. O ya lagu of the day hari ini adalah Firasat - Dewi Lestari. Terus wise word of the day is "Segala yang kamu lakukan adalah sebuah pedang bermata dua" Eh bentar lagi Valentine Day lho~~~ hari dimana coklat mendadak punya lebih banyak "wujud" dari biasanya, hari dimana warna merah muda merajai di setiap outlet toko. Sebenernya ku juga ga pernah ngerayain Valentine abis rasanya kalo dipikir-pikir ku ga pernah inget pernah ngasih coklat pas Valentine, kalo dibagi sih pernah tapi itu juga cuma sekali coklat sebagai temen doang lagi. Nothing special. Tak perlu jadi orang lain, aku hanya sedang mencari jati diri, dan rasa nyaman. Itu yang ku dapet dari jawaban pertanyaan ku kemarin.