Jumat, 18 Februari 2011

Bon Appetite

Lihat itadakimasu!!


Area makan. Kini tidak lagi menjadi sebuah tempat untuk menyantap makanan saja. Saat ini, area makan telah memiliki fungsi lain. Sebuah medan gengsi, sebuah tempat untuk mengobrol, tempat dimana kita mendapat pengalaman dari cerita teman, dan sebuah tempat untuk melupakan semilir angin sepi yang seringkali bertiup. Hal ini sudah menjadi sebuah rahasia umum, tidak peduli berapa usianya, area makan menjadi sebuah tempat yang paling mengesankan di seluruh dunia.

Dengan fungsinya yang beraneka ragam, sebuah area makan memberikan cita rasa tersendiri untuk para penikmatnya. Saat ini area makan tidak lagi dinikmati sebagai sebuah area untuk menyantap hidangan. Ia memiliki fungsi baru yang tidak bisa ditolak untuk sebagian orang. Sebuah keinginan untuk menghindari rasa kesepian.

Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia adalah sosok yang membutuhkan manusia lain. Keadaan zaman yang serba cepat, membuat kita kesulitan untuk bertemu sekedar untuk mengobrol secara ringan antar manusia. Karena itu tidak heran jika seorang lebih mudah merasa kesepian akhir-akhir ini. Tidak menemukan manusia lain yang dapat menemaninya secara fisik dan emosi menyebabkan perasaan tersebut semakin terpupuk. Dan area makan mampu mengatasi hal tersebut. Tempat ini menyediakan sebuah ruang dimana orang-orang dapat bertemu dan saling bercerita. Mulai dari hal-hal yang sifatnya umum hingga masalah pribadi. Kemudian berlanjut menjadi sebuah kelompok yang semakin erat seiring dengan banyakanya cerita yang diedarkan.

Di area makan, orang-orang berkumpul dan mulai bercerita. Mendengar apa yang ingin didengar dan membuang apa yang tidak ingin didengar. Memercayai yang ingin dipercayai dan mengacuhkan yang lain. Kemudian karena begitu banyaknya cerita yang didengar dan dipercayai. Akhirnya nilai-nilai yang tertanam mulai bergeser. Hal ini membuat kita bingung untuk memilih mana hal yang benar dan mana yang kurang benar.

Bukan hanya itu, area makan juga menawarkan hal lain yang tidak kalah penting untuk manusia pada umumnya. Gengsi. Berbeda area makan, berbeda pula perasaan yang ikut serta didalamnya. Ada sebuah prestige tersendiri ketika mengunjungi area makan yang unik atau mewah dibandingkan datang ke area makan yang bisa dikatakan sederhana atau biasa saja. Contohnya saja ketika ingin meneguk secangkir kopi. Ada perasaan yang berbeda ketika membeli kopi di Starbucks. Ada sebuah kebanggaan, sebuah pengalaman, dan yang terpenting perasaan ketika datang dan membeli. Secara sadar, kita sebagai manusia paham bahwa gengsi menjadi sebuah tolak ukur yang mutlak dalam masyarakat. Karena menyadari hal inilah, akhirnya kita mencoba menjadi yang paling up-to-date dan ingin populer.

Mungkin yang kita nikmati sebenarnya bukanlah makanan yang ada melainkan fasilitas yang terselubung di area makan. Tidak heran jika beberapa penjual makanan keliling kekurangan pendapatnya. Saya rasa ini ada hubungannya dengan kecenderungan kita untuk duduk dan menikmati area makan. Angkatan ini adalah angkatan yang menyukai makna dibandingkan fungsi. Sebuah nilai prestige dari pengalaman, baik yang diceritakan orang lain maupun dialami diri sendiri. Saya jadi sedikit berpikir, mungkin selama ini kita menikmati makan hanya sebagai rutinitas dan kehilangan makna sesungguhnya dari makan itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar