Jumat, 13 Februari 2009

Valentine in some people eyes.


Tadi, kira-kira jam 10 pagi aku melangkahkan kakiku ke arah gedung Fakultas Psikologi. Rencana awalnya sih mau liat IP, rasanya UGM dah jadi tempat yang sudah nggak asing lagi buat dipandang mata. Universitas Genteng Merah, begitu beberapa orang menjuluki tempat kuliahku karena adanya sebuah gedung Bergenting merah. GSP panggilan akrab teman-teman pada gedung itu. Dari sana aku melenggokkan badan ke arah kanan, tentunya Fakultas Psikologi tercinta, dari jauh sudah terlihat adanya sebuah mobil bak terbuka kecil lengkap dengan orang-orang mengerumuni bagian terbuka dari mobil berwarna hitam itu. Tidak lupa dengan sebuah pengeras suara dipegang oleh salah seorang dari mereka sambil berorasi di depan gedung FEB tepatnya di depan kantin yang di juluki Bonbin, sedangkan yang lainnya memegang sebuah spanduk yang ukurannya bermacam-macam dari yang kecil hingga ukuran besar. Penasaran juga, ingin tahu apa sih yang mereka serukan. Awalnya sih nggak berani untuk mendekat tapi rasa ingin tahu rupanya lebih perkasa dan mampu mengusir rasa ragu--lagi pula kan ku mau liat IP sejak awal. Setapak demi setapak aku tapaki jalan yang licin karena lumut dan basahan hujan, sesekali ku coba menoleh membaca tulisan disana dan aku langsung merasa aneh begitu melihat salah satu spanduk itu yang bertuliskan "Kasih sayang neverending but valentine is ending" dan lebih bingung lagi dengan adanya tulisan tambahan di spanduk yang lebih besar "Kasih sayang cuma satu hari Apa kata dunia?" Buatku yang cuma sekali lewat itu seperti orasi untuk menunjukkan ke-exist-an mereka. Rasanya lucu, karena hal serupa juga pernah dipermasalahkan coba tengok (maaf) Lebaran bisa pula di beri pertanyaan "Saling memaafkan cuma satu hari Apa kata dunia?" atau contoh lain April fool day "Berbohong cuma satu hari" itu adalah satu hal yang tanpa perlu djawab pun semua orang tahu bahwa pernyataan tersebut salah. Dan yang lebih menggelikan adalah dengan menyeret-nyeret salah satu agama, sama halnya seperti sinetron murahan yang dipertontonkan kepada halayak belakangan ini dengan pemeran wanita memakai cadar dan pakaian yang sangat tertutup, mengikuti film "Ayat-Ayat Cinta". Tapi bukan itu masalahnya, karena memang hal tersebut sama sekali tidak perlu dipermasalahkan Nothing Wrong, aku teringat cerita sebuah film "Woman With Turban" sama seperti masalah disini, mencari ayat yang mendukung perkataan sendiri, membelokkan arti yang sebenarnya. Kasih sayang tidak akan berhenti hanya karena satu hari telah lewat, kata maaf tidak akan pernah usang walau harus menunggu seribu tahun untuk mengucapkannya dengan lantang dan tegar, dan memberi hadiah tidaklah harus disaat ada Event tertentu, tapi karena Event tersebut hadiah itu menjadi lebih indah hanya itu saja. Pemanis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar