Jumat, 26 November 2010

Killing GOD

Pernah membayangkan seandainya tidak ada TUHAN? Segala sesuatu muncul begitu saja seperti sulap. Teori-teori yang dijabarkan para ilmuwan mendadak menjadi masuk akal, tentang nenek moyang manusia yang bernotabene kera, teori Big Bang dan teori evolusi lain. Lebih mudah rasanya untuk menganggap hal itu benar, tidak perlu lagi mencari sesuatu yang bentuknya saja tak pernah diketahui. Tidak usah menerawang ke langit dan berteriak,"TUHAAAAANNN!!!"

Bagaimana bila Tuhan yang diagung-agungkan itu hanya pemuas pikiran manusia saja? Sesuatu yang kita sebut sebagai sebab dari berbagai hal yang terjadi di kehidupan kita. Karena dengan adanya sosok itu kita bisa merasa lebih lega. Lega karena memiliki sosok untuk disalahkan setiap kali kejadian buruk menimpa diri masing-masing. Lega karena semua perbuatan baik yang telah kita lakukan akan membuahkan hal manis dikemudian hari. Kalau begitu bagaimana kalau Tuhan itu kubunuh saja? TUHAN yang disebut dan dielu-elukan setiap kali perbuatan baik terjadi pada kita, yang kita yakini karena perbuatan baik kita. Kalau perlu biar kulenyapkan saja Tuhan yang seperti itu, yang menjadi kambing hitam tiap kali muncul masalah dalam hidup kita. Ya, sosok yang selalu menjadi kambing hitam, setiap kali terluka dan kecewa seringnya kita berteriak,"DIMANA TUHAN??" atau,"TUHAN TIDAK ADIL!!"

Jika hanya untuk memuaskan diri sendiri. Jika hanya sebagai kambing hitam dari segala bencana bukankah sebaiknya IA lenyap saja? Karena dengan adanya begitu banyak TUHAN, darah telah bertumpah banyak, seperti tidak mengenal waktu manusia berperang layaknya seorang barbar, hanya teknologinya saja berubah mulai dari senjata tajam hingga senjata biologis.

Suatu ketika aku terduduk, memikirkan apakah Tuhan benar-benar ada? Bagaimana seandainya Ia hanya sosok fiktif yang kita gunakan untuk menyamankan diri saja? Sosok yang ada untuk menciptakan robot yang bertingkah laku baik untuk mendapatkan upah, menghindari hukuman kelak. Apa seorang bertindak sesuatu hanya untuk dapat masuk Surga? Menghindari perbuatan buruk agar tak masuk neraka. Menjalankan ibadah hanya untuk menghapus dosa, kesalahan yang diperbuat untuk masuk surga.

Aku bangkit, kalau hanya untuk hal-hal seperti itu, untuk motivasi yang tidak tulus seperti itu bukankah lebih baik Ia lenyap saja? Semua bertindak bagaikan penipu, dalam hati aku berbisik,"aku akan melakukan apa yang baik, bukan untuk masuk surga, menghindari neraka, atau untuk orang lain. Aku ingin melakukan hal yang baik karena hal itu memang layak dilakukan."

Aku tak butuh Tuhan sebagai kambing hitam. Tak butuh Tuhan untuk melakukan hal baik. Aku membutuhkan Tuhan untuk mengajariku apa itu perbuatan yang baik, Tuhan yang mengajariku bagaimana harus bersikap saat jatuh dan Tuhan yang dapat kukenali dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar