Kamis, 13 November 2008

profil





Namaku Heri, setidaknya orang tuaku memanggilku begitu. Aku lahir pada 7 Mei 1991 walaupun di akta kelahiran tertulis 25 Juni 1991. Seperti anak lain aku mulai mengenal bangku sekolah saat umur 5 tahun. Ya, aku masuk SD sekitar umur 5 tahun SDN Flamboyan namanya. SD yang tidak populer dan juga tidak begitu bagus, tapi cukup untuk menaungi mereka yang mau belajar. Saat kelas 4 SD aku mengalami sebuah kecelakaan, aku ditabrak oleh sebuah motor di dekat rumahku, saat itu mendadak semua menjadi gelap dan saat aku sadar, aku berada di bawah, tepatnya sebuah kali—didekat rumahku ada sebuah kali—yah aku tidak tahu apa yang terjadi, yang aku tahu saat aku sadar aku sudah terduduk disana. Lalu, sekitar umur 11 tahun aku melanjutkan ke jenjang SLTP—dulu dinamakan itu—Negeri 1 Gunung Sindur. Sekolah ini sempat menjadi sekolah yang banyak diminati dulunya, tapi ketika aku bersekolah disana, hal itu sudah tidak terlihat lagi. Aku menyadari bahwa hampir semua orang melihat orang lain dengan perspektif tentang dirinya sendiri. Lalu aku juga sadar bahwa setiap orang yang mengasihi pasti meminta balasan, setidaknya mayoritas seperti itu dengan dalih,”Aku sayang padamu kenapa kau tidak sayang padaku?” mereka membuatku tidak nyaman karena aku sangat mudah merasa iba dan merasa tidak enak. Tapi sekarang, aku sering bersikap apatis agar aku tidak dimanfaatkan. Yah, banyak yang berubah. 3 tahun kemudian aku melanjutkan ke sebuah SMA yang cukup diminati banyak orang di SLTP-ku, namanya SMAN 1 Serpong, walaupun sekarang namanya berubah menjadi SMAN 1 Cisauk. Disana belum ada kelas akselerasi waktu itu, tapi saat aku mendekati kelulusan kelas itu diadakan bersama dengan kelas bilingual. Ini adalah saat yang paling penting bagiku, ayahku bertanya apa yang aku inginkan, aku tidak bisa menjawabnya karena hingga kelas 2 SMA aku belum pernah memikirkan hal yang benar-benar kuinginkan. Hampir semuanya kulakukan untuk menyenangkan seseorang, seperti memilih jurusan IPA saat kelas 2 dan saat ditanya mau dibelikan apa aku biasanya menjawab dengan terserah. Aku tersadar bahwa selama ini aku hidup tanpa kenyataan bahwa aku bisa memilih hal yang kuinginkan dan yang tidak kuinginkan, karena aku tidak, mungkin belum, menemukan sesuatu yang aku tidak sukai maupun yang benar-benar kusukai. Aku pernah membaca bahwa orang yangtidak memiliki hal yang dibenci maka dia juga tidak memiliki hal yang disukai. Lalu, aku mulai melakukan banyak hal untuk mencari apa yang sebenarnya ingin aku lakukan. Setelah 3 tahun disana akhirnya aku melanjutkan ke UGM. Ya, Universitas Gadjah Mada yang juga di sebut sebagai kampus biru. Banyak juga yang menginginkan untuk bisa diterima menjadi mahasiswa disini, termasuk mayoritas teman sekelasku. Beberapa dari mereka iri karena aku diterima di UGM dan di jurusan yang mereka inginkan juga. Psikologi. Selama aku bersekolah aku tidak pernah sekali pun benar-benar mengikuti ekstrakurikuler mana pun, yah paling hanya mengikuti 1 atau 2 kali dan tidak mengikutinya lagi setelah itu. Dan karena itu, aku mulai mengikuti beberapa BKM yang ada di psikologi. Walau beberapa dari temanku tidak mengikuti BKM dengan alasan dapat mengganggu perkuliahan karena semester 1 dianggap semester yang paling memudahkan untuk mendapat IP tinggi. Aku mulai membentuk kepercayaan pada orang lain karena dulu aku membiasakan diri untuk bisa bertahan hidup sendiri dan menjadi kuat saat sendiri. Karena aku berpikir saat orang menggantungkan diri pada orang lain mereka menjadi tidak mandiri dan sekarang aku tahu itu salah.




dah lama nggak nulis malah jadi gloomy payah nih...

klo diperhatiin jari jinchuuriki itu nunjukin nomor mereka.

lagu hari ini memories of you special for the one i can't remember

hari ini ku bakal coba casting, Ganbatte!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar