Sabtu, 06 Desember 2008

Breaking The Curse





Tarian bulan purnama menatap langkahku yang tak pasti dalam kabut hitam
Seperti dalam musik yang penuh dengan api dan kunci akan hidup
Kalau bisa dalam sepi hampa hening jiwa ingin kupecah ribuan gelas kaca
Dan sepasang kartu bintang dalam angan dan mimpi rindu imitasi
Semua cermin yang memantulkan aku pecahkan dan kuremukkan
Jiwaku berlari walau tak pasti... walau ku tahu akan berhenti dan lelah
Jiwaku bernyanyi dalam relung palung sinar bulan yang tak henti diam
Jiwaku menarikan tarian yang tak dikenal oleh seribu bangsa yang bernyanyi dalam mentari


Jika aku bisa aku ingin bilang bahwa aku ingin bergerak bukan atas dasar benar dan salah lagi, bukan dengan dasar baik dan buruk, kali ini aku ingin melangkah dengan pasti ke arah yang di tuntun oleh cahaya intuisi hati yang berwarna biru atau bagiku lebih terlihat abu-abu. Ya, aku akan mematahkan kutukan yang melekat padaku selama beberapa tahun dalam hidupku. Kutukan yang membuatku terkurung dalam rasa salah dan dosa yang terus menjeratku tanpa kenal lelah dan terus mencari salah. Aku menulis disini karena aku ingin megeluarkan aku yang aku dan bukan aku yang dianggap oleh orang sebagai aku, bukan pula aku yang diharapkan oleh orang. Aku akan kembali ke jalurku lagi bukan melihat dan mengekor dari belakang mengintai dan dengan mudahnya berkata "Hmmm... boleh juga ikutan ah..." Tidak! Sekarang aku akan benar-benar mencari dan menjadi aku yang menarikan tarian di bawah bulan.

Aku juga masih ingat dengan dugaanku, bahwa tiap kelompokku pasti berakhir dengan proyek yang gagal, bahwa semua itu salah aku atau salah seorang dari kelompok. Aku kini akan mencengkram sebisa mungkin uap dan udara yang keluar dari lingkungan aku berdiri biar itu berarti aku akan hancur dan berubah nista.

Aku akan berlari ke arah matahari mengejarku.

Dan aku akan menyembunyikan bulan dalam bayanganku.

2 komentar: