Kamis, 29 Januari 2009

The Girl In White


Di suatu ketika,aku berjalan di sekitar rumahku. Aku ingin berkeliling, karena aku baru pindah ke sana. Dan ketika itu, aku melihat seorang gadis yang sedang duduk manis ketika aku melintasi sebuah bangunan besar. Sendirian. Karena penasaran akhirnya aku coba untuk mendekatinya.

"Kamu sedang apa?" Tanyaku padanya.
"Menunggu." Jawabnya singkat.
"Menunggu siapa?"
"Nii-chan, dia bilang akan pulang cepat atau lambat."

Kemudian aku melangkah menjauh. Aku masih igi jalan-jalan. Keesokannya aku coba untuk melewati tempat itu, mungkin dia ada disana. Ternyata benar, dia masih duduk disana dengan bangku dan posisi yang sama seperti kemarin. "Sedang apa dia disana?" Pikirku peasaran.

"Kamu menunggunya lagi?"
"Lagi?" Balasnya tanpa melirik sedikit pun.
"Iya, sama seperti kemarin kan?"
"Tidak. Dia hanya pergi sekali," Jawabnya sambil menggelengkan kepala.
"Kemana? Yang lainna dimana?"
"Entahlah, di sini hanya ada aku." Katanya pelan.

Aku semakin bingung, di tempat sebesar itu hanya ada gadis ini? Tentu, aku tidak percaya.

"Kenapa tidak kau cari saja dia?"

Dia menggelengkan kepala, lalu berbisik,"Nii-chan bilang jangan kemana-mana."
"Oh kalau begitu bagaimana kalau aku datang setiap hari untuk menemanimu? Kamu tidak keberatan kan?

Dia menoleh padaku lalu sambil tersenyum kecil dia menganggukan kepalanya.

"Memangnya dia sudah pergi berapa lama?"
"Entahlah, setip hari berlalu begitu saja."
"Baiklah, mulai besok aku akan menemanimu menunggunya tapi aku harus pergi sekarang."
"Iya."

Kemudian aku berlari meninggalkannya. Aneh, ada juga hal seperti itu. Tapi, mulai besok aku akan menemaninya yah anggap saja membuang waktu. Sejak hari itu, aku selalu ke sana malah rasanya seperti sebuah kebiasaan. Sampai suatu hari aku tidak melihatnya lagi duduk ditempat biasanya. "Orang itu sudah pulang ya?" Pikirku. Tempat itu masih begitu sepi jadi kupikir mereka sedang keluar. Lalu, malamnya aku melihat mereka. Gadis itu menghampiriku.

"Nii-chan menjemputku tadi, maaf ya."
"Ah, tidak apa yang penting mulai sekarang kamu tidak akan sendirian lagi kan?"
"Iya, terima kasih, tapi kita tidak akan bertemu lagi." Ucapnya nampak sedih.
"Kamu mau pergi? Yah, yang penting kamu senang." Ucapku tersenuym kecil.

Dia mengangguk kecil kemudian berlalu melewatiku. Keesokannya, pagi-pagi sekali aku kembali kesana untuk sekedar mengucapkan selamat tinggal, tapi di sana terlihat sangat lengan. "Mereka sudah pergi ya?" Pikirku kecewa dan agak tidak yakin. Akhirnya setelah menunggu lama, aku memutuskan untuk beranjak dari sana. Dan dijalan pulang kebetulan aku bertemu dengan temanku, saat aku bertanya apakah dia tahu tentang gadis itu, dia mengatakan bahwa gadis itu telah meninggal tapi dia tidak tahu detailnya. Seketika aku merasa lemas, air mataku meleleh. Apa itu maksud kemurungannya kemarin? Setelah hari itu setiap kali aku melewati tempat itu tanpa sengaja aku menoleh dan berharap dia ada di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar