Selasa, 20 Januari 2009

Sedetik


Setiap kali detik berlalu, sisa hidupku makin berkurang. Aku tahu hidupku tak akan lama, tidaklah cukup untuk berkeliling dunia dan mengetahui arti hidup itu. Mungkin hanya Tuhan saja yang mengerti apa itu yang sering dikatakan oleh manusia sebagai "hidup". Dan sudah pasti Dia juga tahu kenapa kita, manusia, diciptakan. Egoiskah aku jika aku mengharapkan agar "waktu"-ku ditambahkan? Aku mengerti setiap manusia punya sisi egois. Dimana mereka pasti melakukan hal yang membuat mereka setidaknya merasa nyaman. Sedetik "waktu" yang kupunya ingin kugunakan sebaik mungkin, tapi terkadang kubuang tanpa menyadari betapa berharga hal tersebut. Adakah aku terlalu egois untuk minta diperhatikan tiap detiknya? Hanya beberapa lama, aku ingin minta ditemani. Karena hidupku memang tak lama. Karena aku memang rapuh, aku bisa mati kapan saja dan dimana saja, aku bisa saja berlaku bodoh dan melepaskan jiwaku ke udara bersamaan dengan uap nafasku yang terakhir dan aku sangat mungkin berlari ke arah yang salah lalu merusakkan sedetik waktu yang tak bisa kutebus. Karenanya kumohon temani aku, hanya sebatas untuk menemaniku dalam beberapa detik "waktu" yang kumiliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar