Kamis, 21 Mei 2009

The Day

Sayu mataku ini duduk didepan komputer warnet dan tak tahu harus berbuat apa. LAgu dari playlist yang ada dalam flashdisk merambat naik mengiang ditelingaku dengan bantuan earphone yang disediakan sebagai fasilitas pasti. Sebuah lagu lama merembes masuk dalam otakku yang sedang kosong. Hari ini aku berharap menjadi hari yang lebih baru, kemarin aku telah berteriak dengan senangnya ke arah seorang dosen. Dua hari yang lalu aku menyindir seisi kelas yang tidak mendengarkan presentasiku. Dua hari yang lalu aku membentak tanpa ragu seorang temanku, tiga hari yang lalu aku berdiam diri dan tak mau bicara. Empat hari yang lalu aku begitu dendam dengan dunia.

Kemarin, aku pentas untuk yang keuda kalinya, kali ini di taman budaya, seluruh mata menuju pada satu titik penting di atas panggung sandiwara yang berisikan sekitar 22 orang, aku kesal dan marah tanpa mengerti apa penyebabnya, lalu ber-euforia setelah pentas selesai. Kepalaku masih pusing sekali, berjalan terhuyung ingin rasanya menabrakkan diri kemana pun. Lalu, sebuah mimpi beterbangan dalam memoriku mengenang semua hal manis dan tersenyum.

Hari ini, untuk yang ketiga kalinya aku melihat sesi "penembakan" yaitu B**** 07 yang menyatakan cintanya pada N*** 08 yang keduanya adalah anak musik dalam KRST dan jawabannya adalah iya. Entah kenapa aku ragu dengan jawaban N*** karena dari pengalamanku mungkin itu hanya sebuah euforia sesaat atau mungkin rasa tidak enak aku tidak mengerti. Aku mempertanyakan apa itu cinta, apa seorang yang berpacaran hanya didasari sebuah euforia dan cinta sebelah tangan? Atau Pacaran adalah sesi pengenalan diri dua orang yang telah meyakinkan diri dengan pilihannya bukan karena euforia?

Hari ini juga Yudita 07 ulang tahun dan dirayakan benar-benar setelah pentas sekitar pukul 12.00 teng, kemarin benar-benar melelahkan entah apa yang aku inginkan sekarang semuanya berantakan, dan tak kulihat orang yang cukup dekat untuk kuajak bicara. Atau aku yang tidak mencarinya?

Sebuah sms yang tidak tepat waktu, rasa ingin tahu yang berlebihan, pencegahan yang justru mempercepat, kekcewaan yang mendalam, dan perasaan sendiri yang akhir-akhir ini kembali menghantui membuatku bertanya sebenarnya apa yang aku lakukan selama ini? Satu tahun dan masih ada orang yang tak kukenal dalam satu angkatan psikologi ini.

Ya Tuhan, pegangi aku agar tak jatuh. Genggam tanganku agar aku tak tersesat, butakan mataku agar aku tak melihat yang lain, aku bingung aku ingin mencari kehangatan sosok-Mu yang tidak kutemukan belakangan ini. Aku lelah namun tak ada yang menopangku, aku bingung tapi tak ada yang dapat kutanyakan, aku kesal tapi tak mampu memaki, dan aku benci terus begini. Bapa biarkan aku berbaring di dekat-Mu karena aku tak tahu lagi harus kemana, semuanya sama saja aku tidak suka. Semuanya, tanpa terkecuali sama saja aku sudah tak mampu percaya pada siapapun, termasuk dengan teman atau keluarga semuanya pembohong!



Kenapa kamu diam?
Pembohong. Kenapa kamu lupa?
Kamu adalah orang yang melilitkan lidah demi kebenaran lakukan saja apa yang menurutmu benar. Dalam dunia yang kamu tinggali aku tidak memiliki tempat.
Semakin keras aku tertawa semakin besar dosaku semakin sakit hatiku.

Aku memang menyebalkan. Aku memang mengganggu iya kan? Ayo teriak padaku. Aku tidak minta dimengerti aku hanya minta ditemani.
Tapi kenapa rasanya begitu sulit? Apa karena aku terlalu memaksa? Apa karena aku yang tak pernah puas?
Atau karena aku memang tidak boleh mempunyai orang yang dapat kupercaya?

1 komentar:

  1. Cool. Is this about your life? Kalo iya...

    *Tarik napas*
    KAAASIAAAAAAAN DEH LOE!!!
    *Ditimpukin*

    Back to Business.
    Jangan pikirkan kekuranganmu. Setiap manusia punya kekurangan, namun tak satupun manusia yang tidak berhak mendapat kebahagiaan ataupun bersama orang yang dia percaya. Kalau kau tidak puas terhadap dirimu, cobalah untuk bersikap apa adanya, dan mulaiah melangkah kedepan. Tidak akan ada yang menyalahkan kita bila ingin meraih kebahagiaan. Daripada membenci dunia yang tidak menerima kita, bukannya akan lebih bermakna bila merubah diri sendiri untuk dunia?

    BalasHapus