Jumat, 01 Mei 2009

Kenapa menunggu?

Untuk apa semua penantian ini?
Untuk apa Semua tindakan ini?
Untuk dikatakan setia?
Untuk dikatakan "SO sweett"?
Atau menanti untuk memberi dan menerima tanda cinta?

Kalau hanya untuk dianggap setia atau "so sweet" untuk apa menahan rasa sakit dan menatap dari jauh? Jika bukan masokis, bukankah pantas sebuah kebahagiaan bagi seluruh orang? Tapi betapa pengecutnya karena tak mampu menyatakan rasa dengan tegas, mungkin baginya tetap saja pandangan sebatas teman tidak berubah. "Seandainya jadi milikku" hany seandainya, kenapa saat diceritakan orang hanya berkata "so sweet"? Apa itu membantu?

Tidak! Tidak butuh sama sekali! Kebutuhan yang lebih penting adalah solusi jawaban bukannya perasaan empati! Andai tanda itu tidak pernah ada, andai rasa itu mati saja, karena dia terlalu baik dan indah.

Jika memaqng menanti untu kmemberi atau menerima tanda cinta, banyak cara telah ditempuh untuk melupakaan dan berpaling darinya. Tapi mengapa dia kembali menghantui, menyusuri pikiranku saat ditoko, mengambang di udara kamar. Ayolahjanga lihat yang yang lain selain daripada yang menantimu disini. Janganlah terbang ke arah lain. kebebasanmu adalah yang paling penting. Dan yang menyedihkan bukan karena engkau begitu jauh dari jangkauan tapi karena yang dipilihnya bukan seseorang yang menanti disini.

2 komentar:

  1. OMG!!! yang lagi dilema >,<;;

    *Anitachi*

    BalasHapus
  2. Iya nih dilema...

    tapi segera akan kutemukan jawabannya karena kebenaran hanya ada satu! *Shinichi mode on*

    ^^

    BalasHapus