Jumat, 10 April 2009

Death is Near

Takut mati? Kalau begitu jangan pernah hidup!!!


Putuslah ajalku disini. Sampai disinilah aku berakhir tenggelam mengikuti arus lautan kematian yang entah ujungnya dimana. beberapa hari yang lalu sebuah sepeda motor melaju dengan cepatnya dari belakanganku dan... *BRAKK!* Sepeda motor itu menabrakan diri namun tak berhenti menyisakan tatapan shock dari orang yang berlalu-lalang disana. Jantungku berdegup kencang, langkahku terhenti, perlahan semua berubah gelap, kepalaku begitu terasa sakit rasanya ada yang memalunya dari belakang. Aku tak kuat lagi berdiri kekuatanku hilang lenyap bersama pengendara motor dan motornya yang menabrakkan diri itu.

Sesaat aku coba tetap berdiri melangkah ke gedung kuliah dengan tatapan ke depan tapi setiap sepeda motor yang lewat mengingatkanku tentang kejadian tadi, menghantui diriku membuatku merasa sesak yang teramat sangat. Walaupun, bukan diriku yang tertabrak melainkan sepeda motor yang hendak berbelok namun entah kenapa kepalalu begitu sakit dan nafasku sesak. Orang bilang ini namanya trauma. Bisa jadi karena kecelakaan yang kulihat begitu dekat.

Apa kamu tahu seberapa cepat sebuah petir menyambar disaat hujan?
Apa kamu tahu seberapa cepat sebuah truk menabrakkan diri ke luar jalur?
Apa kamu tahu seberapa cepat kematian mendatangimu?

Sedetik yang lalu dia masih berdiri disana dengan sebuah senyum manis melengkung di pipinya detik berikutnya sebuah truk melindasnya sampai mati. Atau petir menghanguskan dirinya ditempat itu juga, lain waktu mungkin seorang perampok menusuknya dengan sebuah belati, atau mungkin tanpa sengaja sebuah piano jatuh menimpa tubuhnya. Dan orang yang melihat hanya berkata," kasihan padahal dia masih muda." Ironis? Memang. Ternyata kecepatan tercepat didunia ini bukan kecepatan suara maupun kecepatan cahaya melainkan kecepatan kematian yang bisa datang kapan saja dimana saja. Sedetik lalu dia masih ada disana detik lainnya? siapa yang tahu?

Pernah kamu coba melawan kematian? Tidak bisa. Mungkin setelah post ini dibaca aku sudah tak lagi melihat matahari jadi untuk apa aku takut akan sesuat yang pasti? Aku tak takut lagi mati karena mati hanya berarti tidur panjang dan tidak lagi akan bangun. Hanya sebatas itu, tidak lebih juga kurang. Karena itu aku mengumpulkan kalian karena mungkin saat itu adalah saat terakhir kita berkumpul bersama, tapi mungkin juga saat itu adalah awal dari semuanya.

Kematian bukanlah akhir tetapi menjadi awal dari hidup baru. Menjadi titik balik hidup. aku tidak takut mati karena tidak ada yang tertinggal lagi dariku jadi untuk apa menakuti sesuat seperti itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar