Adakah kita tahu letak kebenaran? Coba tanyakan pada orang lain yang tidak memegang kebenaran yang sama. Mereka memiliki keyakinan yang sama kerasnya denganmu, sama keras kepalanya! Saat kamu mencoba menyamakan peganganmu tentang kebenaran, mereka juga menanyaimu. Dan kita akan mulai merasa kesal karena keras kepalanya mereka, iya kan?
Jawabannya mungkin iya, tapi apa kamu tahu dan sadar yang lain juga kesal? Atau mencoba teknik licik ala Serigal Berbulu Domba yang siap menyergap ketika mulai percaya akan kebaikan kita. Kita punya pilihan untuk menentukan pegangan kebenaran tapi apa kita semua yakin dengan kebenaran yang kita pilih? Bagaimana dengan kebenaran lain?
Kebenaran itu menyatakan hal yang 70% serupa asal tahu saja! Tentang kedamaian dan penghentian kekacauan sosial. Semuanya banyak berkata,"Aku yang Benar" tidak ada yang berkata tentang manusia sendiri. Semua berkata tentang hidup dan mati.
Seolah dengan mudahnya kebenaran dapat diwariskan lewat keluarga dan bisikkan kudus dari angin tanpa mempertanyakan seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, dengan santai orang mengikuti tanpa mengerti apa yang dikatakan disana dan ketika hal tersebut dipertanyakan jawabannya adalah,"Itu rahasia yang tak bisa terkuak" dan aku tak puas!
Tunjukkan padaku kebenaran sejati! Tanpa adanya ketidakpastian. Kebenaran dengan pegangan penuh bukan kata palsu yang membuatku semakin bingung. AKu meminta yang benar--kebenaran sejati! Bukan yang baik atau cerita tentang kebaikan dan kejahatan. Bukan kebaikan yang dilakukan karena adanya tujuan sebuah "upah" melainkan kebaikan karena adanya rasa bahwa hal itu adalah yang benar!
Note: Tulisan ini tidak bermaksud untuk menyindir salah satu agama yang ada di Dunia tapi tulisan ini bermaksud untuk mempertanyakan pandangan hidup manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar